Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam. Bila diperhatikan banyak benda-benda di sekitar kita seperti dari alat-alat dapur, perhiasan, hingga hiasan rumah yang mengandung unsur logam dan nonlogam.
Unsur itu sendiri merupakan sebuah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lainnya, meskipun telah menggunakan reaksi kimia sederhana. Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur dibedakan menjadi 3 golongan yaitu unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur metaloid atau semi logam. Lantas seperti apa perbedaan dari 3 golongan unsur tersebut?kita simak yuk pembahasannya!
Unsur Logam
Dalam kimia, sebuah logam atau metal adalah material atau sebuah unsur, senyawa, atau paduan yang biasanya keras tak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki konduktivitas listrik serta termal yang baik. Unsur logam mempunyai beberapa sifat-sifat sebagai berikut :
- Wujud zat pada suhu kamar sekitar 250C adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk cair.
- Bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik.
- Mengkilap jika di gosok.
- Dapat ditempa dan dapat diregangkan.
(Baca juga: Penyebab dan Cara Mencegah Korosi pada Logam)
Ada beberapa contoh unsur logam yang sering kita temui antara lain aluminium (Al), besi (ferrum/Fe), emas (aurum/Au), tembaga (cuprum), perak (argentum), nikel (Ni), dan raksa (hydrargirum).
Unsur Nonlogam
Sesuai dengan namanya, material ini tidak memiliki sifat dan bahkan berbeda sekali dengan logam. Dimana, unsur nonlogam mempunyai beberapa sifat atau unsur sebagai berikut :
- Pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas.
- Unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya karbon.
- Bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik kecuali grafit atau karbon dan tidak mengkilap meskipun digosok kecuali intan.
Untuk contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen (O), nitrogen (N), fluorine (F), klorin (Cl), neon (Ne), dan helium (He). Sedangkan untuk yang berwujud padat adalah belerang (S), karbon (C), fosfor (P), silicon (Si), dan iodin (I). untuk unsur non logam berwujud gas adalah helium.
Unsur Semilogam (Metaloid)
Unsur yang terakhir adalah unsur semilogam, yang mana lebih dikenal sebagai metaloid. Unsur metaloid adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam.
Unsur metaloid umumnya bersifat semikonduktor sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC, dan diode. Contoh unsur metaloid adalah silicon (Si), boron (B), dan arsen (As).